MANADO - Rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih terus menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.Meski begitu, masyarakat sudah merasa khawatir dengan spekulasi harga kenaikan BBM bersubsidi yang terus bertebaran dari mulut ke mulut warga, terlebih sebelumnya beberapa menteri BBM bersubsidi jenis Pertalite akan naik kerena menyesuaikan dengan kenaikan harga minyak dunia.Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan harga keekonomian Pertalite harganya harus berada pada kisaran Rp14.450 per liter jika mengacu pada harga minyak dunia.Demikian dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan harga keekonomian BBM jenis Pertalite sudah harus diatas Rp10.000 per liter.Meski dengan pertimbangan tersebut, hingga kini pemerintah belum juga mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi terutama jenis Pertalite dan Solar.Dilansir dari situs resmi PT Pertamina (Persero), penyesuaian harga BBM pada Rabu 31 Agustus 2022 dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.Berdasarkan keterangan tersebut diatas, yang harusnya terjadi buka kenaikan harga BBM bersubsidi, tapi penurunan harga BBM non-subsidi seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite, sementera untuk jenis Pertalite dan Pertamax masih stabil.Dilansir dari situs mypertamina.id, harga BBM jenis Pertalite harganya masih pada kisaran Rp7.650 per liter di seluruh Indonesia, harga tersebut masih berlaku di hampir seluruh SPBU yang ada di Sulawesi Utara hingga 2 September 2022. (Mike)

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU). (Foto:Istimewa)

SPBU

Melirik Harga BBM Bersubsidi Hari Kedua September 2022 di Sulawesi UtaraMANADO - Rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih ter