Wamendag Jerry Sambuaga Yakin IA-CEPA Berdampak Poisitif Bagi Indonesia-Australia
- JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga, yakin perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Asustralia (Indone
Finansial &Teknologi
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga, yakin perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Asustralia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA) akan berdampak positif bagi dua negara.
Keyakinan itu disampaikan Jerry dalam pertemuan bilateral dengan Asisten Menteri Urusan Luar Negeri Australia, Tim Watts di Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/8),
Menurutnya, IA-CEPA memudahkan industri Indonesia mendapatkan pasokan bahan baku dan mendorong peningkatan investasi di sektor-sektor baru, seperti kesehatan, teknologi informasi, industri manufaktur, energi, dan pendidikan tinggi.
"IA-CEPA makin memberikan keuntungan bagi kedua negara di berbagai bidang,” ujar Jerry.
Selain IA-CEPA, dalam pertemuan ini turut dibahas pembentukan RCEP Support Unit (RSU) di Sekretariat ASEAN.
Politisi Golkar asal Sulut itu mengharapkan dukungan Australia untuk menyepakati pengesahan dokumen kerangka acuan (Terms of Reference/TOR) dan pengaturan pendanaan (Funding Arrangement) pembentukan RSU pada Pertemuan Para Menteri RCEP ke-2.
"Kita berharap peningkatan dagang Indonesia-Australia terus terjadi," ucap Jerry.
Melansir data dari berbagai sumber, nilai perdagangan Indonesia-Australia sempat turun dari US$8,64 miliar menjadi US$7,84 miliar pada 2019. Kemudian di 2020, nilai perdagangan Indonesia-Australia merangkak naik bahkan mencapai US$12,64 miliar di 2021. Tren peningkatan berlanjut hingga 2022 yang tercatat mencapai US$13,32 miliar.
Dalam kesempatan tersebut, Jerry secara khusus menghaturkan terima kasih atas penambahan kuota working holiday visa (WHV) yang dikeluarkan Australia.
Penambahan kuota WHP lebih dari 30 persen menurut Ketua Umum DPP AMPI ini dapat menjadi salah sat daya tarik pelajar Indonesia untuk datang ke Australia.
Mantan Direktur Johnson & Johnson ini menyebut hadirnya WHV memberikan banyak manfaat positif bagi Indonesia. Diantaranya, akan semakin banyak orang Australia yang datang ke Indonesia. Begitu pula sebaliknya lantaran kemudahan dalam mendapatkan WHV.
Visa bekerja dan berlibur hadir untuk menciptakan peluang bagi generasi muda di kedua negara untuk saling mengunjungi masing-masing negara. Ini bisa meningkatkan volume perdagangan pula.
Pemerintah Indonesia sudah menetapkan sejumlah persyaratan untuk bisa mengantongi visa tersebut. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah berusia 18-30 tahun dan siap bekerja hingga 12 bulan di Australia