Finansial &Teknologi

Wali Kota Manado Sampaikan Pengantar Nota RAPBD-P 2022 kepada DPRD

  • MANADO - Jumat siang, Wali Kota Manado, Andrei Angouw, menyampaikan pengantar nota keuangan Ranperda APBD-P 2022, dalam rapat paripurna DPRD, dipimpin ketua Dra
Finansial &Teknologi
Joise Bukara

Joise Bukara

Author

MANADO - Jumat siang, Wali Kota Manado, Andrei Angouw, menyampaikan pengantar nota keuangan Ranperda APBD-P 2022, dalam rapat paripurna DPRD, dipimpin ketua Dra. Aaltje Dondokambey, M.Kes, Apt, di ruang rapat paripurna Sekretariat DPRD Manado.

Angouw yang hadir bersama Sekretaris daerah, Micler Lakat, menyampaikan setelah Pansus dan TAPD menyepakati KUA-PPAS, maka pemerintah secara resmi menyampaikan usulan RAPBD - P 2022.

"Secara garis besar, RAPBD-P 2022 terdiri atas pendapatan yang ditargetkan Rp 1,639 triliun, turun Rp 9 triliun menjadi Rp 1,630 triliun dan belanja dari Rp1,934 triliun naik menjadi Rp 1,944 triliun," kata Angouw, di hadapan para wakil rakyat serta Forkopimda.

Dia mengatakan pendapatan daerah yang terdiri atas PAD, yang semula ditargetkan Rp 472,58 miliar turun Rp 15,39 miliar atau 3,26 persen menjadi Rp 457, 19 miliar, namun pendapatan transfer, justru naik, karena yang semula dianggarkan Rp 1,085 triliun bertambah Rp 6,306 miliar atau 0,58 persen, sedangkan lain-lain pendapatan yang sah, yang semula ditargetkan, Rp81,298 miliar tidak mengalami perubahan.

Mengenai belanja dari sektor belanja, yang pada komponen belanja daerah semua Rp 1,934 triliun naik 0,47 persen menjadi Rp1,944 miliar atau bertambah Rp 9,186 miliar.

Dia mengatakan belanja daerah dialokasikan pada tiga jenis yakni operasional yang naik Rp1,322 triliun menjadi Rp1,333 triliun, kemudian belanja modal dari Rp 593,09 miliar naik Rp 11,779 miliar menjadi Rp 604.870 dan belanja tak terduga yang semula dianggarkan Rp 19,540 miliar turun Rp 13,406 menjadi Rp 6,133 miliar.

Selain perubahan pada belanja, pemerintah juga menyampaikan rancangan perubahan pada pembiayaan yang terdiri atas penerimaan pembiayaan yang diestimasi semula Rp 326 miliar, naik menjadi Rp346,874 miliar dan pengeluaran pembiayaan yang juga berubah dari semula Rp 30,203 miliar menjadi Rp 32,803 miliar.