
Puluhan Siswa SD 114 Bermain Sementara di Kantor DPRD Manado
- MANADO - Puluhan siswa SD 114 Manado, terpaksa menjadikan kantor ruang paripurna DPRD Manado sebagai "tempat bermain" sementara, karena ikut orang tuanya
Sekitar Kita
MANADO - Puluhan siswa SD 114 Manado, terpaksa menjadikan kantor ruang paripurna DPRD Manado sebagai "tempat bermain" sementara, karena ikut orang tuanya yang menolak mereger yang akan dilakukan dinas pendidikan Manado, terhadap sekolah tersebut, Senin (11/7).
"Anak-anak ini ikut kami sejak pagi, karena kami kesini untuk menyampaikan penolakan terhadap rencana dinas pendidikan menggabungkan SD 114 dengan SD di dekat situ," kata seorang tua, yang enggan namanya disebutkan, di kantor DPRD Manado.
Sayangnya upaya mereka menunggu Kepala Bidang SD yang diutus kepada dinas untuk menyelesaikan masalah tersebut, malah tidak datang sehingga menimbulkan kekesalan para orang tua di situ.
"Talalu pandang enteng kang, ini Kabid ini, so tunggu dari tadi nyanda datang-datang, padahal depe Kepala Dinas yang suruh," kata orang tua siswa, yang menunggu di ruang paripurna DPRD Manado.
Kekesalan para orang tua itu, makin bertambah, karena sudah tidak datang, kepala dinas maupun kepala bidang sama sekali tidak mengangkat panggilan telepon dari Wakil Ketua DPRD Manado, Adrey Laikun, yang saat itu mnerima keluhan para orang tua siswa itu.

"Bagaimana ini, awalnya torang cuma diminta datang ambe raport, baru serta datang kage kage bilang mo merger, jelas torang nyanda terima," kata seorang ibu yang enggan namanya disebutkan.
Wakil Ketua DPRD Manado, Adrey Laikun, yang menerima para orang tua dan siswa itu, minta kesabaran mereka, dan berjanji akan membantu mencarikan jalan keluar.
"Sudah terlalu banyak kebijakan yang tidak populis dibuat dinas pendidikan dan rata-rata mendapatkan resistensi dari masyarakat, terutama persoalan merger ini, harus ditelaah lagi kalau membuat kebijakan," tegasnya.
Dia menyesalkan akibat langkah yang diambil tersebut, yang menjadi korbannya, adalah para siswa yang tak tak tahu apa apa, dan hanya bisa bersekolah saja.
Dia berharap, akan ada solusi bagi masalah trsebut, sehingga tidak ada yang akan dirugikan, karena masalah itu, dan para siswa di SD 114, bisa bersekolah dengan tenang tanpa dibebani dengan apapun.