Panas! Debat Publik Kedua Cawali Manado
- Debat publik kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado yang digelar oleh KPU Kota Manado di Hotel Peninsula berlangsung panas.
Sekitar Kita
MANADO - Saling sindir, bahkan terang-terangan menuding bahwa program yang sedang dilaksanakan pemerintah, belum berjalan dan salah, hingga peringatan keras dari moderator, mewarnai jalannya debat publik kedua, yang digelar KPU Manado, di sintesa publik anaknya, Minggu malam di sintesa Peninsula hotel.
Namun ketua KPU, Ferley Kaparang, saat membuka debat, mengajak semua untuk saling menghormati, dan menggunakan hak pilihnya, dengan datang ke TPS, jika mau dapat pemimpin yang sesuai dengan keinginan hati.
Pasangan petahana, Andrei Angouw dan Richard Sualang, menegaskan bahwa mereka sudah melakukan berbagai usaha maksimal dalam melayani masyarakat, mulai dari pembangunan infrastruktur, mitigasi bencana, sampah hingga ekonomi produktif kreatif.
"Apa yang disampaikan calon nomor urut 2, atau 3 dan 4, sudah kami lakukan," kata Andrei Angouw, yang juga dikatakan Richard Sualang, Minggu malam.
Demikian juga pasangan urut dua, Beny Parasan dan Boby Daud, menyampaikan program mengenai ekonomi produktif kreatif, mitigasi bencana, lingkungan hidup, pariwisata infrastruktur berkelanjutan, sambil mengangkat banjir sebagai salah satu masalah klasik di Manado.
Juga menjawab pertanyaan seputar pengelolaan taman Nasional Laut Bunaken, dampaknya bagi kehidupan masyarakat setempat serta perekonomian Manado secara umum, termasuk PDRB dan UMKM serta pengembangan ekonomi.
Sementara Paslon urut tiga, Jimmy Rimba Rogi dan Ivan Lumentut, juga mengangkat hal serupa dengan sudut pandang berbeda. Terutama persoalan mitigasi bencana, yang selalu menerjang Manado, ekonomi produktif dan kreatif, serta lingkungan hidup mengenai hal hal yang berkaitan dengan reklamasi.
"Kami tentu menolak reklamasi, karena menyebabkan kerusakan terumbu karang, dan bisa berdampak pada pulau pulau di kecil di Teluk Manado, yakni Bunaken, Siladen dan Manado Tua, yang bisa tenggelam, jika karang dirusak," kata Imba, yang secara terang terangan menolak reklamasi.
Sedangkan Paslon empat Audy Karamoy - Lucky Datau juga menyampaikan mengenai materi pokok debat, yang juga secara umum sudah menegaskan bahwa mitigasi bencana, harus dilakukan secara bersama dengan pemerintah provinsi dan nasional. Mengenai reklamasi juga disoal karena dampaknya pada lingkungan yang akan merusak.
Debat publik kedua itu mendapat pengawasan Bawaslu serta aparat kepolisian yang diback TNI AD, dan suasana tetap terkendali.