Menteri Sandiaga Uno saat workshop di Kota Manado. (Foto:Istimewa)
Sekitar Kita

Menteri Sandiaga Uno Dorong Pelaku Ekonomi Kreatif di Manado Berinovasi

  • Menteri Sandiaga Uno Dorong Pelaku Ekonomi Kreatif di Manado BerinovasiMANADO - Manado menjadi kota ke-24 dalam menyelenggarakan program Kementerian Pariwisata
Sekitar Kita
Mike

Mike

Author

MANADO - Manado menjadi kota ke-24 dalam menyelenggarakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan menggelar workshop Pengembangan Kabupaten Kota Kreatif Indonesia 2022.

Workshop yang dihadiri langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bertujuan untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif agar terus berkarya dan berinovasi membangkitkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Kehadiran Menteri Sandiaga Uno disambut hangat 35 pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Manado, mulai dari sektor musik, fashion, kuliner, hingga fotografi.

Dalam workshop tersebut, beberapa pelaku ekonomi kreatif berinteraksi langsung dengan Menteri Sandiaga Uno termasuk menyampaikan beberapa keterbatasan fasilitas dalam mengembangkan usaha mereka.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado Ester Mamangkey langsung merespons pertanyaan tersebut. Menurutnya, selama ini Kota Manado belum memiliki fasilitas khusus seperti recording seperti yang disampaikan para musisi.

“Kita akan memikirkan bersama bagaimana mencari jalan keluar untuk tempat musisi Kota Manado,” kata Ester.

Sementara Menteri Sandiaga Uno mengakui bahwa semua subsektor belum mendapatkan sentuhan dari Pemerintah Pusat.

”Jika ada yang belum tersentuh dengan program tepat sasaran, kita akan lakukan penyesuaian. Inilah yang saya bilang bahwa inovasi, adaptasi, dan kolaborasi itu harus didukung tiga G. G pertama gercep (gerak cepat). Geber (gerak bersama). Dan Gaspol (garap semua potensi online). Manado dan Sulawesi Utara ini adalah destinasi yang oleh dunia salah satu yang dianggap destinasi berkelanjutan. Ekonomi kreatif ini enam kali lipat jumlah penciptaan lapangan kerjanya dibanding oleh industri lain,” terangnya.

Kepada awak media, Sandi menerangkan, sebagai apresiasi, pemerintah akan memfasilitasi pendaftaran hak kekayaan intelektual (HAKI) para musisi.

“Pemerintah harus hadir. Saya yakin jika kita fasilitasi dengan baik, tahun 2024 kita akan ciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru,” ujar Sandi.

Secara konkret, kata Sandi, nantinya HAKI tersebut sebagai objek pembiayaan dari pemerintah. Saat ini, pihaknya masih melakukan pembicaraan dengan perbankan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“KUR aja itu mencapai Rp 50 juta. Kalau ada satu lagu yang berpotensi dan dilakukan evaluasi bisa bernilai ekonomi, maka pembiayaannya bisa cukup menjanjikan. Baik lagu atau per album,” tandasnya. (Mike)