BNN Kota Manado gandeng lembaga adat lawan narkoba. (Foto:Istimewa)
Sekitar Kita

Lawan Narkoba, BNNK Manado Gandeng Lembaga Adat

  • Lawan Narkoba, BNNK Manado Gandeng Lembaga AdatMANADO – Dampak penyalagunaan Narkoba sudah sangat membahayakan masyarakat Indonesia termasuk di Kota Manado. Ban
Sekitar Kita
Mike

Mike

Author

MANADO – Dampak penyalagunaan Narkoba sudah sangat membahayakan masyarakat Indonesia termasuk di Kota Manado. Banyak generasi muda di kota Manado telah menjadi korban penyalagunaan dan peredaran gelap narkoba.

Mencermati kondisi ini, Badan Narkotika Nasional Kota Manado menggelar kegiatan ‘Pengembangan Kapasitas P4GN pada Lembaga Adat dan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal’, Kamis (28/10/2020), bertempat di Hotel Grand Puri Manado.

Dalam sambutannya, Kepala BNN Kota Manado AKBP Drs. Reino F. Bangkang, M.Si., mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai tindaklanjut dari Inpres Nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).

“Lembaga adat dan komunitas berbasis kearifan lokal memiliki peran yang sangat strategis dalam konteks memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba. Karena tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama memiliki pengaruh yang besar dikalangan masyarakat,” jelas Reino Bangkang.

Kepala BNN Kota Manado melanjutkan, keluarga menjadi pertahanan terakhir untuk menyelamatkan generasi muda bangsa. Untuk itu, perlu ada kerja sama yang baik dari semua stakeholder, termasuk lembaga adat dan komunitas lokal untuk bersama-sama melawan peredaran gelap narkoba di kota Manado.

“Marijo torang melawan narkoba, war on drugs. Kita jadikan Manado sebagai kita bersih dari narkoba. Ini bisa terwujud apabila semua elemen masyarakat bersama dengan pemerintah bersinergi untuk menyatakan perang terhadap narkoba,” kata Reino Bangkang.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala BNN kota Manado didampingi Sub Koordinator seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarkat (P2M) Diane Kawatu, S.H., MAP.

Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain; Tonaas Wangko LMI Pdt. Hanny Pantouw, Ketua Umum AMAB Ronny Mongisidi, Ketua Dewan Adat Lembaga Pemangku Adat Bantik Minanga-Malalayang Berty Monangin, dan perwakilan pengurus lembaga adat dan komunitas berbasis kearifan lokal. (Mik)