Investor Dunia yang Meraih Kejayaan Melalui Short Selling
- Short selling saham adalah praktik di pasar keuangan di mana seorang investor meminjam saham dari pialang dan menjualnya di pasar terbuka dengan harapan harga saham tersebut akan turun.
Sekitar Kita
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) dikabarkan baru saja mengumumkan rencana untuk memulai transaksi short selling tepatnya pada bulan Oktober 2024. Saat ini, BEI sedang dalam tahap pembahasan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merumuskan peraturan yang berkaitan dengan rencana ini.
BEI juga sedang aktif mengembangkan sistem yang diperlukan dan mempersiapkan anggota bursa yang tertarik untuk menjadi Anggota Bursa Shortselling. Short selling saham adalah praktik di pasar keuangan di mana seorang investor meminjam saham dari pialang dan menjualnya di pasar terbuka dengan harapan harga saham tersebut akan turun.
Setelah harga saham turun, investor kemudian membeli kembali saham yang dipinjam tersebut dan mengembalikannya ke broker atau perusahaan sekuritas, memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli kembali.
- Sempat Error, Aplikasi BCA Mobile Kini Telah Pulih
- Tak Selalu Mulus, Inilah Deretan Bisnis Ini Pecah Kongsi
- 12 Alasan Mengapa Anda Merasa Terus Menerus Lelah Sepanjang Waktu
Meskipun dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan jika analisis pasar tepat, short selling juga melibatkan risiko yang tinggi karena potensi kerugian tak terbatas jika harga saham naik secara tajam.
Namun, beberapa investor terkenal telah berhasil menerapkan strategi ini dengan baik, menunjukkan kemahiran analisis pasar yang mendalam serta menghasilkan keuntungan yang besar. Berikut adalah lima investor yang dikenal karena keberhasilan mereka dalam short selling.
Investor yang Berhasil dalam Short Selling
1. Jim Chanos
Jim Chanos dikenal sebagai salah satu short seller terkemuka di dunia. Salah satu kasus terkenalnya adalah ketika ia berhasil mengidentifikasi kelemahan dan overvaluation pada perusahaan energi besar, Enron. Pada tahun 2001, Chanos memilih untuk mempersingkat saham Enron setelah menemukan bukti bahwa perusahaan ini telah memanipulasi laporan keuangan mereka secara besar-besaran.
Meskipun awalnya dianggap kontroversial, Chanos akhirnya terbukti benar ketika Enron mengumumkan kebangkrutan pada bulan Desember 2001. Kesuksesan ini memperkuat reputasi Chanos sebagai salah satu analis keuangan paling cermat dalam menemukan kelemahan fundamental dalam perusahaan.
2. Andrew Left
Andrew Left adalah pendiri Citron Research, perusahaan riset keuangan yang terkenal dengan laporan investigasinya yang mempengaruhi pasar. Left telah sukses dalam beberapa short selling, salah satunya adalah pada tahun 2015 ketika ia memilih untuk mempersingkat saham perusahaan farmasi Valeant Pharmaceuticals.
Left mengungkapkan praktek pemasaran dan harga obat yang tidak etis, yang menyebabkan penurunan dramatis dalam harga saham Valeant. Keberhasilan Andrew Left dalam mengidentifikasi dan mengungkapkan praktik yang meragukan ini membuatnya dikenal sebagai salah satu short seller paling berpengaruh di Wall Street.
3. David Einhorn
David Einhorn, pendiri Greenlight Capital, telah membangun reputasi sebagai investor value yang juga sangat terampil dalam short selling. Salah satu kasus terkenal Einhorn adalah ketika ia mempersingkat saham Lehman Brothers sebelum kebangkrutannya pada tahun 2008.
Einhorn secara terbuka mengkritik manajemen dan praktik akuntansi Lehman Brothers yang meragukan, yang akhirnya terbukti benar ketika bank investasi ini mengajukan kebangkrutan yang spektakuler. Kejelian Einhorn dalam mengekspos ketidakberesan ini tidak hanya mengamankan keuntungan bagi Greenlight Capital, tetapi juga meningkatkan reputasinya sebagai analis keuangan yang berani dan tajam.
4. Bill Ackman
Bill Ackman, pendiri Pershing Square Capital Management, adalah investor terkenal yang juga menggunakan short selling sebagai strategi investasinya. Salah satu kasus yang paling mencolok adalah ketika Ackman memilih untuk mempersingkat saham Herbalife pada tahun 2012.
Ackman meyakini bahwa perusahaan multilevel marketing ini adalah skema piramida yang merugikan bagi para peserta dan bahwa sahamnya tidak akan bertahan lama. Meskipun kontroversial dan bertentangan dengan investor lain seperti Carl Icahn yang membeli saham Herbalife, Ackman bertahan pada posisinya.
Pada akhirnya, Herbalife mengakui kesalahan pelaporan dan membayar denda besar kepada otoritas keuangan AS, mendukung klaim Ackman. Meskipun posisi short selling Ackman pada Herbalife belum sepenuhnya terverifikasi, ini menunjukkan strategi yang berani dalam melawan arus pasar.
5. John Paulson
John Paulson adalah investor hedge fund yang terkenal karena keberhasilannya dalam memprediksi dan memanfaatkan kejatuhan pasar perumahan AS pada tahun 2007-2008. Salah satu dari banyak short selling suksesnya adalah ketika Paulson mempersingkat saham sejumlah besar perusahaan perumahan dan lembaga keuangan yang terkait dengan pasar hipotek subprime.
Prediksinya yang tepat mengenai bubble perumahan dan efek domino yang akan terjadi telah membantu memperoleh keuntungan besar bagi Paulson & Co. serta mendapatkan pengakuan luas sebagai salah satu investor terbaik dalam generasinya.
- Ada Rujak Indonesia! Ini Top 10 Makanan dengan Mangga Terbaik Versi Taste Atlas
- Siap-siap! Batas Akhir Pemadanan NIK dan NPWP Hingga 30 Juni 2024
- Cek di Sini! Info Harga dan Cara Beli Tiket Piala AFF U-16 Timnas Indonesia di Stadion Manahan Solo
6. George Soros
George Soros, seorang tokoh legendaris dalam dunia keuangan, dikenal dengan keberhasilannya dalam short selling pada tahun 1992. Pada saat itu, Soros memanfaatkan ketidakstabilan poundsterling Inggris yang menderita tekanan dari spekulasi pasar terkait kebijakan moneter.
Melalui hedge fund-nya, Soros memasuki posisi short besar-besaran terhadap poundsterling, yang pada akhirnya memaksa Bank of England untuk melepaskan kebijakan nilai tukar tetapnya dan membuat Soros meraih keuntungan fantastis yang dilaporkan mencapai lebih dari satu miliar dolar AS dalam waktu singkat.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 26 Jun 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 26 Jun 2024