DKP Manado terus giatkan program PSAT

MANADO - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Manado, terus menggiatkan pelaksanaan program pangan segar asal tumbuhan (PSAT), untuk menjaga mutu pangan produk sekaligus menjaga konsumen.

Demikian pernyataan Kepala DKP Manado, Ir. Meisje Wollah, MSi, tentang PSAT kepada sejumlah pekerja media.

Wollah menjelaskan, program PSAT memang masih baru, dan sedang dalam tahap sosialisasi oleh DKP Manado, kepada seluruh ritel di Manado, termasuk swalayan dan supermarket yang ada di seluruh kota.

Program PSAT katanya, khusus untuk produk dalam negeri, yang mewajibkan semua pangan asal tumbuhan, di pasar rakyat maupun modern harus teregistrasi.

Registrasi itu, kata Wollah harus dilakukan oleh DKP Manado, kemudian diteruskan dengan daftar ke PTSP setempat.

Dia mengakui memang belum ada aturan resmi yang mengikat, namun DKP Manado sudah menyosialisasikan PSAT tersebut kepada para pemilik retail juga petani sehingga produk-produk yang dijual ada nama dan merek.

"Artinya semua produk yang masuk ke pasar sudah diregistrasi dan jelas darimana asalnya, apakah tidak mengandung pestisida yang berlebihan dan bebas dari kontaminasi zat berbahaya serta memenuhi standar kesehatan dan gizi, atau tidak," kata Wollah.

Sebab itu, katanya dalam sosialisasi DKP Manado mewajibkan ritel dan pemilik usaha untuk melakukannya, dan hal itu sudah mulai diikuti, sehingga di beberapa ritel modern terlihat produk pangan asal tumbuhan, seperti beras sudah diregistrasi serta ada namanya.

contohnya kata Wollah, adalah produk kacang kenari dari winangun, diregistrasi dan dijual di pasar-pasar modern sehingga para konsumen tidak ragu membeli karena yakin dengan kualitasnya.

Dia berharap kedepannya program itu akan berjalan maksimal, dan semua ritel akan mematuhinya sehingga konsumen juga akan diuntungkan demikian peritel tak rugi, sebab produk yang dijual terjamin mutunya.