5 Merek Global Ini Sebenarnya Berbentuk Koperasi
- Di luar negeri, prinsip koperasi dipegang teguh sehingga benar-benar menghasilkan bisnis yang bermanfaat bagi anggota maupun lingkungan sekitar.
Sekitar Kita
JAKARTA—Selama ini citra koperasi bagi masyarakat Indonesia mungkin lebih lekat dengan tempat meminjam uang, menyicil kebutuhan rumah tangga hingga yang menyesakkan, sarana melancarkan penipuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa anggapan tersebut muncul di kalangan masyarakat, karena belakangan memang kerap ada berita koperasi abal-abal yang merugikan anggotanya hingga triliunan rupiah.
Padahal koperasi sejatinya adalah wadah untuk mensejahterakan anggota. Di luar negeri, prinsip koperasi dipegang teguh sehingga benar-benar menghasilkan bisnis yang bermanfaat bagi anggota maupun lingkungan sekitar.
Beberapa merek global yang terkenal bahkan ternyata berbentuk koperasi, bukan perseroan terbatas (PT) maupun yayasan. Berikut lima merek besar dengan pengelolaan koperasi yang belum banyak diketahui masyarakat Indonesia.
- Warisan Proyek Gibran Selama Jadi Walikota Solo
- Catat! Mulai 2025 Semua Kendaraan Bermotor Wajib Asuransi
- Koperasi: Rahasia Kesuksesan Barcelona Menjadi Klub Kaya Raya
Merek Ternama yang Ternyata Berbentuk Koperasi
1. Ace Hardware
Ace Hardware sudah menjadi jujukan untuk mencari piranti rumah tangga dan industri di seluruh dunia. Kini sudah ada 5.000-an toko Ace yang tersebar secara global, termasuk Indonesia. Usut punya usut, merek asal Amerika Serikat ini ternyata dikelola pengusaha lokal di bawah payung koperasi.
2. FrieslandCampina
Siapa yang tidak tahu es krim Campina? Merek tersebut menjadi salah satu produk es unggulan di Indonesia dan dunia. FrieslandCampina kini bahkan menjadi salah satu perusahaan susu terbesar dunia. Keuntungan tahunannya mencapai 12,1 juta euro!
Siapa sangka model badan hukum FrieslandCampina adalah koperasi. Sudah lebih dari 150 tahun koperasi Campina melayani anggotanya di Jerman, Belgia dan Belanda. Selain es krim, koperasi Campina memproduksi turunan susu seperti keju hingga yoghurt.
3. Sunkist
Ingat minuman jeruk, tentu ingat Sunkist. Saking kuatnya merek tersebut menempel di benak kita, Sunkist kini juga menjadi nama generik salah satu jenis jeruk. Merek yang menjadi top of mind ini ternyata tak berbentuk perseroan terbatas, melainkan koperasi pemasaran. Anggotanya termasuk petani jeruk di Arizona dan California, Amerika Serikat. Keren ya!
4. NTUC Fairprice
NTUC Fairprice Co-operative Ltd adalah raja retail di Singapura. Perkembangan NTUC juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga setempat karena mampu memperbaiki kesejahteraan hidup rakyat. Berawal dari mendirikan satu supermarket pada 1973, koperasi NTUC kini berkembang menjadi retail terbesar di Singapura.
Mereka melayani sedikitnya 600.000 pembeli setiap hari dengan jaringan lebih dari 200 toko. Jaringan itu terdiri dari FairPrice supermarkets, FairPrice Shop, FairPrice Finest, FairPrice Xtra and Unity Pharmacies. NTUC kini pun melayani pembelian secara online dengan pelanggan menembus 400.000 orang.
- Aset Keuangan untuk Pemula: Mana yang Paling Menguntungkan?
- Cara Praktis Menghindari Overtrading di Aset Kripto
- Siap-siap! Stray Kids Siap Guncang Jakarta, Segini Perkiraan Harga Tiketnya
5. Rabobank
Rabobank menjadi satu dari sedikit bank global yang berbentuk koperasi. Didirikan tahun 1895, bank yang berpusat di Belanda itu kini menjadi salah satu pemain utama dalam pendanaan bahan pangan dan pertanian serta perbankan berkelanjutan. Rabobank juga melayani bisnis retail banking, wholesale banking, private banking, leasing dan layanan real estate,
Kini mereka memiliki sekitar 8,4 juta klien di seluruh dunia. Meskipun kini telah memiliki jaringan internasional, Rabobank tetap mengutamaan layanan pada anggota berbasis koperasi dalam menjalankan bisnisnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 11 Apr 2023
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 18 Jul 2024